education sejarah Indonesia

Seribuan Warga Dayak Bersenjata Tajam Tolak FPI di Pontianak

15:27 Ardiya

1331805980212444922
Suasana depan pompa bensin simpang Ahmad Yani, sebelah gedung DPRD Kalbar. Sumber: Gambar pribadi abanggeutanyo
Melanjutkan aksi  kemarin (14/3) yang hanya diikuti oleh ratusan warga Dayak, hari ini sekitar seribuan orang bersenjata golok dan mandau (senjata tajam khas Dayak) kembali melakukan aksi menolak FPI di Kalimantan Barat (Kalbar).
Aksi hari ini lebih memanas karena aksi penurunan bendera FPI oleh warga Dayak kemarin mendapat tantangan oleh FPI dengan aksi mengibarkan kembali bendera FPI di beberapa tempat. Selain itu beberapa anggota FPI mendatangi asrama penginapan mahasiswa Dayak. Akan tetapi warga Dayak diamankan ke pendopo gubernur Kalbar.
Hari ini para ketua suku Warga Dayak dan orang tua yang dihormati berkumpul di Pendopo Gubernur. Hasil kesepakaatan antara petinggi suku Dayak, menolak keberadaan FPI di Pontianak dan Kalbar.
Setelah berkumpul di bundaran tugu bambu (dekat Universitas Tanjung Pura) pada pukul 16.05 kelompok yang diperkirakan dari mahasiswa, pelajar dan warga biasa melakukan aksi berjalan kaki ke gedung DPRD Kalimantan Barat tepatnya di jalan Ahmad Yani.
Hadirnya warga Dayak yang membawa senjata tajam menolak  keberadaan FPI di Kalimantan Barat membuat warga yang terpana dan ketakutan. Wajar saja warga takut karena khawatir aksi tersebut ditunggangi kelompok anarkis yang dapat memicu pergesekan horizontal.
Sampai saat ini masyarakat kota Pontianak masih menganggap aksi tersebut secara positif karena tidak menimbulkan hal-hal yang tidak diinginkan dalam setiap aksi dari jalan ke jalan sejak kemarin.
Meskipun demikian polisi bersenjata lengkap dan kestuan dari TNI AD tampai berjaga-jaga di beberapa persimpangan jalan. Selain itu dalam kerumunan kelompok tersebut sebagaian intel dari polisi dan TNI  juga berbaur dengan warga yang melakukan aksi. Dalam setiap pergerakan kelompok tersebut dikawal oleh satuan polisi laulintas dan brimob dari Polda Kalbar.
Sulit bagi kita menganalisis mengapa masyarakat Dayak menolak keberadaan FPI, yang jelas ummat Islam dan dari agama manapun selama ini dan sampai saat ini bebas menjalankan ibadah dan berinteraksi dengan baik sekali. Oleh karenanya sulit bagi kita menilai dan memberi analisis apakah menerima FPI atau menolak FPI termasuk dalam katagori menjalankan syariat dan menolak syariat Islam?
Banyak pendapat dan tulisan pro dan kontra tentang keberadaan FPI di seluruh Kalimantan. Oleh karena itu tanpa bermaksud memancing pro dan kontra mari kita cermati situasi dan kondisi ini dengan sebuah catatan yaitu prinsip Bhinneka Tunggal Ika musti dihidupkan kembali dalam setiap sanubari warga yang merasa sebagai bangsa Indonesia dimanapun berada.
Ada atau tidak ada pihak ke tiga yang mencoba membangkitkan makar dan friksi antar etnis patut diwaspadai dengan meningkatkan rasa persatuan dan kesatuan sebagai bangsa Indonesia. Bangsa yang sarat dengan praktek korupsi dan bencana alam. Semuanya telah membuat kita menjadi bangsa yang tertinggal dalam pembangunan mental, idiologi dan infrasstruktur. Kondisi itu semua membuat bangsa kita seperti mundur ke masa-masa silam, berbeda dengan situasi dan kondisi bangsa negara-negara tetangga kita yang justru telah makmur dan maju dalam berbagai bidang.
Oleh karenanya janganlah sampai kita mundur total, janganlah sampai negara ini tercabi-cabik oleh keinginan yang tidak mengatasnamakan kebhineka tunggal ika-an.
Saat tulisan ini akan diakhiri, penulis yang berada di dekat gedung DPRD Kalbar mendengarkan suara teriakan anti FPI. Beberapa diantara  massa memasuki rumah-rumah penduduk dekat gedung DPRD. Keributan kecil terjadi di depan pompa bensin namun dapat dicegah warga dan aparat keamanan berpakaian preman. Setengah jam lalu, rombongan aksi anti FPI telah bergerak kembali ke bundaran Universitan Tanjung Pura.Semoga situasi segera membaik..
Demikian  reportase dari Pontianak, Kalbar.
Salam Kompasiana
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...
Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

You Might Also Like

0 comments

boleh komen ,asal pakai hati ya...dan blog ini sudah dofollow

note:blog ini tidak membatasi orang yang berkomentar dengan nama Anonymous, seperti blog yang lain,jadi silahkan berkomentar sesuka hati ..!

Popular Posts

Contact Form