- Anggota DPR asal Fraksi Partai Demokrat Sutan Bhatoegana meminta masyarakat tak menilai negatif rencana pembangunan gedung baru DPR dan membandingkannya dengan kondisi gedung-gedung sekolah dasar yang tak layak. Menurutnya, masing-masing sudah memiliki anggaran sendiri.
Ia menilai, penolakan publik karena sikap apriori terhadap parlemen. Namun, Sutan menekankan, pelaksana proyek pembangunan gedung DPR harus melakukan penghitungan ulang dan merancang kembali desainnya. Menurut dia, dari sisi luasan ruangan dan tata letak bisa diredesain agar ada penghematan anggaran.Pernyataan Sutan ini merespons masih terus derasnya kecaman publik setelah DPR memutuskan terus melanjutkan pembangunan gedung senilai Rp1,138 triliun. "Jangan analogkan gedung DPR dengan bangunan (gedung) SD. Sudah ada budget masing-masing. Gedung SD itu sudah ada budget sendiri, 20 persen APBN," ujar Sutan, Sabtu (9/4/2011), di Jakarta.
"Bagaimana bisa hemat kalau memakai desain lama? Sebaiknya didesain ulang sesuai dengan kemauan masyarakat. Yang jelas, semangatnya penghematan. Desain bisa diubah, ruangan anggota tidak perlu seluas itu," ujarnya. "Tapi jangan dibilang jangan bangun gedung. Kita butuh kok," tambah Sutan. Seperti diketahui, di gedung baru DPR nanti, setiap anggota Dewan akan menempati ruangan seluas 112 meter. Dengan harga per meter mencapai Rp7,2 juta, maka harga satu ruangan anggota ditaksir hampir Rp800 juta rupiah. Ruangan itu akan ditempati anggota DPR bersama satu asisten pribadi dan empat staf ahli.
Sumber:kompas.com
Jangan analogkan gedung DPR dengan bangunan gedung SD. Sudah ada budget masing-masing. Gedung SD itu sudah ada budget sendiri, 20 persen APBN.
-- Sutan Bhatoegana
Ia menilai, penolakan publik karena sikap apriori terhadap parlemen. Namun, Sutan menekankan, pelaksana proyek pembangunan gedung DPR harus melakukan penghitungan ulang dan merancang kembali desainnya. Menurut dia, dari sisi luasan ruangan dan tata letak bisa diredesain agar ada penghematan anggaran.Pernyataan Sutan ini merespons masih terus derasnya kecaman publik setelah DPR memutuskan terus melanjutkan pembangunan gedung senilai Rp1,138 triliun. "Jangan analogkan gedung DPR dengan bangunan (gedung) SD. Sudah ada budget masing-masing. Gedung SD itu sudah ada budget sendiri, 20 persen APBN," ujar Sutan, Sabtu (9/4/2011), di Jakarta.
"Bagaimana bisa hemat kalau memakai desain lama? Sebaiknya didesain ulang sesuai dengan kemauan masyarakat. Yang jelas, semangatnya penghematan. Desain bisa diubah, ruangan anggota tidak perlu seluas itu," ujarnya. "Tapi jangan dibilang jangan bangun gedung. Kita butuh kok," tambah Sutan. Seperti diketahui, di gedung baru DPR nanti, setiap anggota Dewan akan menempati ruangan seluas 112 meter. Dengan harga per meter mencapai Rp7,2 juta, maka harga satu ruangan anggota ditaksir hampir Rp800 juta rupiah. Ruangan itu akan ditempati anggota DPR bersama satu asisten pribadi dan empat staf ahli.
Sumber:kompas.com
0 comments
boleh komen ,asal pakai hati ya...dan blog ini sudah dofollow
note:blog ini tidak membatasi orang yang berkomentar dengan nama Anonymous, seperti blog yang lain,jadi silahkan berkomentar sesuka hati ..!