aneh betul
bagaimana caranya?
biograpi artis
Hah... Open House Istana Habiskan Dana 1,5 Miliar !
12:14 Ardiya
'
Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) mengungkap anggaran open house atau silaturahim Lebaran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara tahun 2012 menghabiskan Rp 1,5 miliar. FITRA mempertanyakan mengapa setiap kegiatan Presiden SBY selalu menguras kocek negara dengan nominal besar.
"Alokasi anggaran sebesar Rp 1,5 miliar sangat mencederai perasaan orang-orang miskin yang selama ini mencari uang Rp.5000 saja susahnya bukan main. Pemerintah SBY malahan begitu gampang menghambur-hamburkan uang," ujar Koordinator Investigasi dan Advokasi Fitra Uchok Sky Khadafi kepada Rakyat Merdeka Online beberapas saat tadi (Sabtu, 18/8).
Ia mengatakan, awalnya anggaran yang ditawarkan Kementerian Sekretariat Negara dalam bentuk harga prakiraan sementara (HPS) kepada kontraktor sebesar Rp 1.618.504.500. Berdasarkan hasil pemantauan, FITRA menyebutkan HPS pekerjaan pengadaan jamuan bagi Presiden dan keluarga serta para menteri, pejabat tinggi negara, dan korps diplomatik dalam rangka acara silaturahim Presiden menyambut hari raya Idul Fitri 1433 H sebesar Rp 606.150.000.
Menurutnya, lelang ini tidak jelas siapa pemenangnya, tidak jelas juga nilai penawaran perusahaan pemenang tendernya. Namun, proses lelang ini sudah selesai dilakukan.
Lelang diikuti oleh tiga perusahaan, yakni CV. Bima Sakti Utama, PT Cakra Wredhi Pratama, dan PT Intirasa Boga Utama.
"Demi proses perhitungan, maka saya tetap mencantumkan angka sebesar Rp 606 juta," paparnya.
Menurut Uchok, realisasi anggaran dalam open house ini terlalu mahal, mengada-ada, dan jauh dari tindakan penghematan yang selama ini selalu dipidatokan Presiden.
Ia menilai, pemerintah akan menganggap wajar anggaran sebesar itu. Hal ini memperlihatkan bahwa pejabat hanya mempunyai hasrat menghambur-hambur uang negara tanpa perduli tanggung jawabnya kepada rakyat.
"Jangankan sebesar Rp 1,5 miliar, lihat tahun 2011 saja, sesuai dengan hasil audit BPK tahun 2011, pemerintah dalam ini Kementerian Keuangan kehilangan pendapatan negara lantaran salah perhitungan pajak penghasilan minyak dan gas bumi, dan perhitungan bagi hasil migas sebesar Rp 2,3 triliun. Mereka betul-betul tidak memerdulikannya," demikian Uchok.[dem]
sumber:http://nasional.lintas.me/go/rmol.co/ongkos-salam-salaman-sby-rp-15-miliar/
Forum Indonesia untuk Transparansi Anggaran (Fitra) mengungkap anggaran open house atau silaturahim Lebaran Presiden Susilo Bambang Yudhoyono di Istana Negara tahun 2012 menghabiskan Rp 1,5 miliar. FITRA mempertanyakan mengapa setiap kegiatan Presiden SBY selalu menguras kocek negara dengan nominal besar.
"Alokasi anggaran sebesar Rp 1,5 miliar sangat mencederai perasaan orang-orang miskin yang selama ini mencari uang Rp.5000 saja susahnya bukan main. Pemerintah SBY malahan begitu gampang menghambur-hamburkan uang," ujar Koordinator Investigasi dan Advokasi Fitra Uchok Sky Khadafi kepada Rakyat Merdeka Online beberapas saat tadi (Sabtu, 18/8).
Ia mengatakan, awalnya anggaran yang ditawarkan Kementerian Sekretariat Negara dalam bentuk harga prakiraan sementara (HPS) kepada kontraktor sebesar Rp 1.618.504.500. Berdasarkan hasil pemantauan, FITRA menyebutkan HPS pekerjaan pengadaan jamuan bagi Presiden dan keluarga serta para menteri, pejabat tinggi negara, dan korps diplomatik dalam rangka acara silaturahim Presiden menyambut hari raya Idul Fitri 1433 H sebesar Rp 606.150.000.
Menurutnya, lelang ini tidak jelas siapa pemenangnya, tidak jelas juga nilai penawaran perusahaan pemenang tendernya. Namun, proses lelang ini sudah selesai dilakukan.
Lelang diikuti oleh tiga perusahaan, yakni CV. Bima Sakti Utama, PT Cakra Wredhi Pratama, dan PT Intirasa Boga Utama.
"Demi proses perhitungan, maka saya tetap mencantumkan angka sebesar Rp 606 juta," paparnya.
Menurut Uchok, realisasi anggaran dalam open house ini terlalu mahal, mengada-ada, dan jauh dari tindakan penghematan yang selama ini selalu dipidatokan Presiden.
Ia menilai, pemerintah akan menganggap wajar anggaran sebesar itu. Hal ini memperlihatkan bahwa pejabat hanya mempunyai hasrat menghambur-hambur uang negara tanpa perduli tanggung jawabnya kepada rakyat.
"Jangankan sebesar Rp 1,5 miliar, lihat tahun 2011 saja, sesuai dengan hasil audit BPK tahun 2011, pemerintah dalam ini Kementerian Keuangan kehilangan pendapatan negara lantaran salah perhitungan pajak penghasilan minyak dan gas bumi, dan perhitungan bagi hasil migas sebesar Rp 2,3 triliun. Mereka betul-betul tidak memerdulikannya," demikian Uchok.[dem]
sumber:http://nasional.lintas.me/go/rmol.co/ongkos-salam-salaman-sby-rp-15-miliar/